Kehidupan ini penuh dengan
kejutan, penuh dengan warna - warni. Menjadi makhluk sosial sudah merupakan kodrat / fitrah
dari manusia. Karena kita tidak pernah bisa hidup sendiri. Walaupun kita telah
menggantungkan seluruh urusan kehidupan kita pada Allah, bukan berarti kita
tidak memerlukan manusia lainnya lagi. Ya, kita tetap memerlukan mereka sebagai
jalan penyambung pertolongan dari Allah. Maka, mengapa kita diperintahkan untuk
selalu menjalin silaturrahim dengan seluruh manusia yang ada di bumi ini,
terkhususnya bagi mereka yang berada di lingkungan sekitar kita. Menjalin
silaturrahim, bukan hanya sekedar menambah banyaknya teman atau saudara yang
kita miliki, tapi juga dapat memperpanjang umur dan memperluas rezeki.
Rasulullah bersabda " Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturrahim." (H.R. Bukhari)
Maka daripada itu,
mengapa forum silaturrahim akhwat atau yang biasa disingkat dengan FOSIL Akhwat
bagi saya menjadi salah satu program kerja yang cukup penting dalam
kepengurusan MPM saat ini. Melalui Fosil ini, kita juga bisa membangun dan
mempererat ukhuwah di antara kita, khususnya di antara para pengurus akhwat dan
BPO.
Sabtu, 13 Oktober 2012
bertempat di rumah Ukhti Aulia, Alhamdulillah kesempatan untuk berkumpul dan
bertemu masih Allah berikan pada saya dan teman - teman Pengurus Akhwat &
BPO. Melalui nafas kehidupan yang masih berhembus, semoga waktu yang masih
diberikan dapat dimanfaatkan untuk terus melakukan hal - hal yang positif.
Agenda dimulai sekitar pukul 13.30 WITA yang diawali dengan pembukaan oleh Ukhti
Endang, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh Ukhti Ratih.
Kemudian sharing/berbagi cerita. Siang itu menjadi Fosil yang paling berkesan
bagi saya. Karena untuk pertama kalinya semua teman - teman pengurus akhwat dan
BPO bisa hadir dalam fosil ini. Tak hanya itu, banyak pelajaran berharga yang
kemudian bisa saya dapatkan dari agenda sharing/berbagi cerita suka dan duka
selama menjalani masa kepengurusan yang telah berjalan hampir sembilan bulan.
Suasana penuh haru, canda dan tawa mewarnai fosil saat itu. Setiap tetesan air
mata yang jatuh memperlihatkan ternyata hati yang terlihat kuat dan sabar
selama ini, memiliki sisi hati yang sangat lembut. Yang jika tergores sedikit,
ia akan merasa terluka.
Ada
beberapa hal yang cukup penting dan
menjadi nasehat bagi diri saya sendiri.
Pertama,
saya semakin menyadari bahwa perjalanan dakwah ini bukanlah jalan yang mudah.
Berbagai masalah yang hadir, merupakan bentuk ujian Allah kepada orang-orang
yang sedang berusaha memperbaiki diri. Sejauh mana usaha dan kesabaran kita
untuk meraih hidayah-Nya ? Ujian demi ujian itu Allah hadirkan untuk
meningkatkan level demi level keimanan kita hingga pada akhirnya nanti kita
bisa merasakan betapa nikmat dan manisnya iman itu. Menjadi orang baik bukanlah
semudah seperti membalikkan telapak tangan. Semuanya membutuhkan proses. Apakah
itu proses yang panjang atau pendek, kita kembalikan pada diri kita sendiri. Semua
orang pasti ingin menjadi orang baik. Menjalani perintah - perintah Allah dan
sunnah Rasulullah serta menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Kadang kita tahu
dan paham ilmunya, namun kita belum bisa melaksanakannya. Mengapa ? salah satu
hal yang menyebabkannya adalah karena kita belum mampu melawan hawa nafsu kita
sendiri yaitu musuh terbesar kita. Kita masih kalah dengan hawa nafsu kita untuk lebih mementingkan keinginan - keinginan duniawi. Rayuan iblis pun tidak akan pernah bosan untuk selalu menggoda manusia untuk menunda - nunda melakukan
kebaikan. Yah, saya pernah merasakan berada dalam kondisi itu. Saya ingin, saya
mau, saya suka tapi saya belum siap. Belum siap sampai kapan wi ??? tanyaku
pada hati sendiri. Tunggu hidayah dari Allah. No, no, no,,, hidayah itu tidak
akan datang dengan sendirinya jika kamu tidak berusaha. Jadi ??? Ya, saya harus
terus berusaha melakukan perbaikan diri tanpa harus mendengarkan kata - kata
miring dari orang lain. Sedikit demi sedikit tapi pasti. Dan Alhamdulillah,
walaupun tertatih - tatih tapi nikmatnya iman akhirnya bisa dirasakan,
ketenangan dan kedamaian hidup yang tidak akan pernah bisa kita beli dengan
uang sebanyak apapun.
Kedua,
Sadar atau tidak sadar kita kadang lalai dengan lisan kita. Jika kita tak
berhati-hati, maka ia akan melukai diri sendiri dan diri orang lain. Sungguh,
lisan ini kadang menjadi biang masalah di antara seseorang. Walaupun dengan
niat baik, namun jika lisan tak mampu menyampaikan dengan perkataan yang baik, maka niat
baik itu akan berubah menjadi sesuatu yang menyakiti orang lain. Dalam sebuah
hadis dikatakan, " Jika tak mampu berkata yang baik, maka diamlah."
Bukan berarti kita tak perlu berbicara lagi dan hanya diam sepanjang hari.
Tidak, tidak seperti itu. Namun berbicaralah seperlunya. Hindari
guyonan/candaan yang kurang penting untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman. Yah, karena persepsi/pandangan dari setiap orang bisa berbeda-beda.
Semoga lisan kita bisa selalu terjaga dari kata - kata yang dapat melukai
perasaan orang lain.
Ketiga,
Saling mengetahui dan memahami karakter masing-masing, salah satu hal penting
yang juga harus kita perhatikan dalam berhubungan dengan orang lain. Kadang
kita harus keluar dari bayang - bayang karakter diri sendiri agar bisa memahami
dan mengerti karakter orang lain sehingga mereka bisa mendapatkan kenyamanan
bersama kita. Keluar dari bayang-bayang karakter diri sendiri bukan berarti
harus menjadi orang lain, still be your self. Yang perlu kita lakukan hanya
dengarkan, seolah merasakan dan pahami apa yang orang lain inginkan...
Keempat, satu hal yang
membuat saya merasa salut adalah melihat orang yang mampu menerima kritikan dan
mengakui segala kesalahannya dengan berlapang dada lalu meminta maaf dengan
penuh ketulusan hati. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini hanya bisa dilakukan
bagi mereka orang - orang yang mau memperbaiki diri dan belajar dari kesalahan
di masa lalu.
Dan hal yang paling terpenting
adalah ketika tidak ada lagi perasaan dendam, sakit hati, kesal, perasaan
ketidaksukaan di dalam hati maka "LEGA" yang akan dirasakan. Semoga Ukhuwah
ini bisa terus tumbuh dan bertumbuh di antara kita. Bersyukurlah jika ada
orang-orang yang mau menegur dan mengingatkan kita jika melakukan kesalahan.
Itu sebagai tanda bahwa mereka masih peduli dan menginginkan kita menjadi orang
yang lebih baik... Always open our hearts and take positif something, be a
motivation to be better...
Terima kasih banyak pada Allah yang telah
mempertemukan saya dan mereka. Juga untuk pelajaran hidup yang mungkin tidak
akan bisa saya dapatkan di bangku perkuliahan....
Do'a kafaratul Majelis pun menjadi penutup agenda
fosil sore itu.
***
Yukkk, ngintip Behind The Scene of FoSil Akhwat
^___^
Suasana sharing para pengurus dan BPO,,,,
Narsis dulu ahhh sebelum makan :D :D
Akhirnya agenda yang paling dinanti - nanti
"ISTIRAHAT" alias "MAKAN-MAKAN" tibaaaa, hihihihi.... :D :D :D
Menu fosil kali ini adalah Binte, hasil racikan
dari teman - teman pengurus angkatan 2010.
Gimana rasanya ??? Sippp dah, mantap (y) Two
Thumbs For You ;) udah boleh buat warung binte kali yaaaa hehehe :D
|
Walaupun cuci piring tetap narsis :D |
|
Habis makan, jangan langsung pulang dulu donk
!!!! Cuci piring plus beres-beresin rumah Ukhti Aulia biar kembali rapi dan
bersih :D
|
Pamit-pamitan udah pada mau pulang,,, |
|
Sebelum pulang, kita jeprat jepret dulu ya...
walaupun mata udah pada berkantung semua alias bengkak, tetap eksis donk...
Jrettttt....
|