Tiba - tiba lamunanku buyar ketika temanku Ukhti Yuli yang juga Ketua Panitia kegiatan mengajak Mbak Oki bersalaman dan cipika cipiki. Waahhh, benar - benar ni anak,,, Aku juga ingin, tapi kuurungkan dulu niatku karena khawatir keadaan akan menjadi heboh dan bisa mengundang perhatian orang - orang sekitar. Setelah selesai registrasi, kami segera mengantarkan Mbak Oki dan manajernya ke kamar hotel di lantai III. Berbicara sebentar mengenai persiapan kegiatan bedah buku esok, akhirnya kami mempersilahkan Mbak Oki untuk segera beristirahat. Aku dan teman - teman lainnya mengakhiri perpisahan malam itu dengan bersalaman dan cipika cipiki dengan Mbak Oki. Waahhh, alhamdulillah ya Allah, this like dream,,, "Terima Kasih ya mbak", ucap Mbak Oki dengan begitu lembutnya. Sepulang dari Grand Duta Hotel tempat Mbak Oki menginap, aku dan teman - teman kembali ke gedung untuk mengecek seluruh persiapan kegiatan esok. Waktu telah menunjukkan pukul 00.00 lewat, kami segera memutuskan kembali ke rumah masing - masing, beristirahat dan mempersiapkan energi untuk esok hari. Selesai mengantar teman - teman ke rumahnya masing - masing, aku dan ukhti Yuli yang belum makan nasi sedari pagi singgah di sebuah warung makan untuk membeli makanan. Waktu pun telah menunjukkan pukul 02.00 WITA. Mobil yang dikendarai oleh kakakku itupun tiba di rumah. Kami makan, membersihkan diri dan segera merebahkan tubuh di atas tempat tidur. Hari ini benar - benar melelahkan. Seharian penuh aku harus berada di luar rumah menyelesaikan berbagai macam urusan. Aku mencoba memejamkan mata, namun tak kunjung bisa. Belum lagi ditambah Yuli yang masih asyik mengajakku bercerita. Entah bagaimana, akhirnya aku dan Yuli tertidur juga.
Handphoneku terus berbunyi dan membuatku terbangun. Aku melihat waktu telah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Yuli yang masih tertidur pulas, segera aku bangunkan. Selesai mencuci piring dan membereskan rumah yang begitu berantakan karena kutinggal seharian kemarin, aku segera mandi dan bersiap - siap untuk ke gedung. Sedangkan Yuli telah kembali ke rumahnya untuk berganti pakaian. Aku segera menuju ke gedung Al Muchsinin Al Khairaat, tempat kegiatan bedah buku akan berlangsung. Aku begitu kaget melihat para peserta yang sudah begitu membludak di meja registrasi. Ketika aku masuk, ya Allah betapa indahnya dekorasi gedung ini. Layaknya sebuah event besar, tempat ini begitu terlihat mewah. Besar harapanku " Ya Rabb, semoga seluruh acara hari ini bisa berjalan dengan baik dan lancar ".
Waktu telah menunjukkan pukul 09.00, seharusnya kegiatan sudah harus dibuka. Aku dan Nishat pergi menjemput Mbak Oki di hotel. Walaupun dengan perasaan sedikit segan, kami memberanikan diri mengetuk pintu kamar hotel. Pintu pun dibuka oleh Mbak Ridha, manajernya. Dan ternyata, Mbak Ridha lupa menyesuaikan waktu Palu dengan Jakarta yang lebih cepat satu jam. Akibatnya waktu menjadi begitu terulur, kami harus menunggu Mbak Oki yang masih harus bersiap - siap hampir setengah jam. Belum lagi panitia yang berada di gedung tak henti - hentinya bergantian menelpon menyuruh kami agar segera datang karena kegiatan akan dimulai, mengingat pejabat - pejabat tinggi universitas telah tiba di tempat kegiatan. Hmmm, benar - benar kondisi yang begitu membuat tertekan dan panik. Ya, sekali lagi, kendalikan diri dan emosi. All is Well. Semua akan baik - baik saja. Pukul 10.00, barulah Mbak Oki keluar dari kamar hotelnya. Subhanallah, benar - benar cantik wanita ciptaan Allah ini. Dengan balutan busana dan jilbab pink tua. Aku baru bisa memperhatikan dengan jelas wanita ini. Mataku berkaca - kaca.Aku sangat terharu. Sungguh, inikah yang dinamakan pancaran inner beauty ??? Untuk pertama kalinya, aku bisa berada semobil dengan Mbak Oki. Lagi - lagi, aku merasa seperti tidak percaya. Setelah mendapat intruksi dari panitia lain, kami mempersilahkan Mbak Oki keluar dari mobil. Dan betapa riuh pikuknya para peserta yang sudah begitu menanti - nantikan kedatangan Mbak Oki. Mbak Oki berjalan dengan begitu anggunnya, menebarkan senyuman dan para peserta sudah begitu hebohnya mengambil gambar dari kamera handphone masing - masing. Aku bisa memahami bagaimana perasaan para peserta. Mungkin mereka adalah sebagian orang - orang yang begitu mengagumi sosok muslimah itu. Jika aku menjadi peserta, mungkin aku juga akan menjadi seheboh itu, hehehe.
Kegiatan pun berlangsung dengan khidmat. Mbak Oki memaparkan isi bukunya dengan begitu menarik. Namun sayangnya aku tidak bisa mengikuti bedah buku itu secara keseluruhan karena mengingat posisiku sebagai panitia. Hampir pukul 13.00, kegiatan bedah buku telah selesai dan ditutup Mbak Oki dengan sebuah do'a panjang yang diiringi alunan musik yang begitu menyentuh hati. Walaupun jadwal acara pagi itu banyak yang melenceng dari yang telah kami rencanakan. Selesai bedah buku, kami membawa Mbak Oki pergi makan siang di Restoran Raja Kuring. Selesai makan siang, aku dan teman - teman panitia lainnya kembali ke gedung, sedangkan Mbak Oki kembali ke hotel.
Setiba di gedung, tampak panitia sedang melakukan rapat evaluasi kegiatan. Terjadi suasana yang begitu tidak menyenangkan. Lagi - lagi, karena masalah lisan. Lisan yang tak terjaga. Mungkin tak hanya aku, bahkan seluruh panitia pun merasakannya. "Sabar", satu kata yang terus aku gumamkan dalam hati. " Bukankah kami berada dalam lingkup ukhuwah, dan seharusnya masalah yang ada harusnya dibicarakan secara ukhuwah ??? " Niat yang semulanya baik, jika semuanya disampaikan dengan cara yang tidak baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang buruk. Ya Rabb, sungguh begitu berbahayanya akibat lisan itu. Aku kembali ke rumah, mandi dan beristirahat sejenak. Aku menangis, menangis sejadi - jadinya. Mencurahkan dan mengaduhkan seluruh perasaanku hari itu kepada Allah. Lelah fisik dan perasaan yang selama ini aku bendung, akhirnya jebol juga. Aku sudah tidak mampu lagi untuk membendungnya.
Ketika perasaan ini disakiti oleh lisan yang terjaga, sebagai manusia yang bukan berhati malaikat, butuh waktu untuk melupakan dan memaafkan semua itu. Lagi - lagi Allah memberikan sebuah nikmat yang begitu mencerahkan hati. Berbagai sms ucapan congratulation masuk di handphoneku, komentar - komentar di facebook, mengucapkan selamat suksesnya kegiatan kami. Ucapan terima kasih karena kami telah membuka jalan bagi mereka untuk bisa bertemu langsung dengan Mbak Oki Setiana Dewi. Namun ternyata di luar sana begitu banyak orang yang justru memberikan kesan yang begitu baik terhadap kegiatan kami. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah ^^
Tanggal 23 Januari, pagi itu adalah jadwal jalan - jalan kota Palu bersama Mbak Oki dan panitia. Namun sayangnya, Mbak Oki harus beristirahat karena kondisinya yang kurang sehat. Sore itu, tepatnya pukul 16.00 WITA dengan menaiki pesawat Garuda, Mbak Oki dan Mbak Ridha akan meninggalkan kota Palu. Kami sengaja menempatkan Mbak Oki di ruang tunggu VIP agar keamanannya bisa terjamin. Baru kali ini juga aku masuk di tempat ini. Terdapat berbagai macam patung yang menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah. Tentu saja suasana ini menjadi daya tarik Mbak Oki untuk mengambil foto di tempat itu. Dan ini juga menjadi kesempatan terakhir buatku untuk bisa foto berdua dengan Mbak Oki. Selama Mbak Oki di Palu, aku tidak pernah punya kesempatan untuk bisa foto berdua dengannya. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa foto berdua dengan Mbak Oki. Ini akan menjadi kenang - kenangan yang begitu berharga buatku. Terdengar pengumuman keberangkatan pesawat, maka Mbak Oki dan Mbak Ridha bersiap - siap untuk segera menuju ke pesawat. Sebagai salam perpisahan, aku bersalaman dan cipika cipiki untuk yang kedua kalinya dengan Mbak Oki. "Terima Kasih banyak ya Mbak, istirahat, pasti capek ? " pesan mbak Oki kepada kami.
Pengalaman yang begitu berharga buatku, menjadi sebuah pelangi yang berwarna - warni. Banyak suka duka yang dilewati. Mulai dari korban pikiran, tenaga, perasaan, materi, dan masih banyak pengorbanan - pengorbanan lainnya. Kembali ketika kita meniatkan semata - mata karena Allah SWT, maka insya Allah semuanya akan berlalu dengan sendirinya. Mengambil setiap hikmah yang terjadi di balik setiap masalah, sebagai salah satu proses pembelajaran untuk bisa lebih mendewasakan diri.